Konsumen.WahanaNews.co | Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memastikan suku bunga perbankan bakal naik imbas terkereknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) jadi 4,25 persen pada September 2022.
Namun, kenaikan bunga perbankan menurutnya belum akan terjadi di 2022 ini, tapi di tahun depan.
Baca Juga:
Capaian Kolaborasi Kendalikan Inflasi Pangan di Papua Barat Daya Tahun 2024, Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Gelar Torang Locavore
"Memang transmisinya tak secepat itu karena memang kita lihat di perbankan dari sisi Himbara, cost of fund masih rendah sekali. Jadi mungkin penyesuaian bunga baru awal tahun depan," ujarnya di Kementerian BUMN, Rabu (28/9).
Meski nantinya ada kenaikan bunga bank, tapi pria yang akrab disapa Tiko ini menilai tidak akan terlalu tinggi. Sebab, likuiditas perbankan masih besar dan mencukupi.
"Mungkin tidak terlalu drastis (kenaikannya) karena likuiditas juga masih cukup," kata dia.
Baca Juga:
Bank Indonesia Kaltim: Pembangunan IKN Berdampak Positif pada Perekonomian Daerah
Meski demikian, BUMN tetap diminta untuk mengantisipasi kenaikan bunga perbankan yang bakal terjadi mulai 2023. Meski demikian, ia tetap bersyukur hampir seluruh lini usaha BUMN mulai mengalami perbaikan.
"Jadi kita antisipasi tentunya, tapi kita juga bersyukur bahwa peningkatan pendapatan nya di semua sektor mulai merata, seperti di transportasi, logistik, pariwisata. Ini semua mulai merata," tegasnya.
Sebagai informasi, tahun ini, Bank Indonesia sudah menaikkan suku bunga sebanyak 75 basis poin. Pada Agustus sebesar 25 bps dan 50 bps pada September 2022. [tum]