Konsumen.WahanaNes.co | Soal token Asix besutannya yang gagal lolos dalam penilaian Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sebagai token terdaftar di Indonesia, musisi Anang Hermansyah buka suara.
Ia mengatakan dengan tidak lolosnya token Asix+, perlu ada beberapa perbaikan yang harus dilakukannya.
Baca Juga:
Dukung Program Prioritas, Bappebti Tingkatkan Peran SRG untuk Perkuat Pasar Dalam dan Luar Negeri
"Saya kemarin berkoordinasi dengan Bappebti, dengan dengan asosiasi, Token Asix+ juga bagian dari asosiasi blockchain Indonesia. Bahwa masukan-masukan dari mereka hari ini kami telah perbaiki," jelas Anang, dalam acara di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, mengutip detik.com, Selasa (6/9).
"Ada beberapa yang perlu kita perbaiki, dan itu menjadi pecutan untuk kita bahwa kita akan mempersiapkan sebaik mungkin, serapi mungkin," tambahnya.
Pada kesempatan itu, mantan anggota DPR dari fraksi PAN itu mengatakan salah satu yang akan diperbaiki pada token besutannya adalah soal keamanan.
Baca Juga:
Patuhi Aturan, 22 Calon Pedagang Fisik Aset Kripto Persiapkan Diri Menjadi Pedagang Fisik Aset Kripto
"Dan nanti mungkin akan ditambahkan bagaimana kita memperbaiki security dan seterusnya. Itu pun juga ranah yang sekarang kita gadang-gadang untuk diperbaiki karena ini yang juga jadi pertanyaan banyak orang," katanya.
Anang menambahkan nantinya setelah melakukan proses evaluasi, ia akan mendaftarkan ulang token Asix+.
Sementara itu, soal keamanan di mana banyak kasus phising atau pencurian akun di token Asix+, CEO Token Asix+ Juny Maimun mengatakan kesalahan tersebut kebanyakan datang dari faktor humanite atau faktor manusianya.
Oleh karena itu, ia menggarisbawahi pentingnya para pengguna dalam menerapkan two password verification.
"Sampai hari ini pun saya masih mikirin gitu, bagaimana caranya user-user yang on hold, megang top holder di Asix+ ini bisa aman. Banyak case jadi orang punya log in katanya jebol, terus account-nya diambil, itu kan basically account phising," kata pria yang akrab disapa Acong itu.
Kalo dari security , team semua, kita sudah ada. Kalau bicara end user, nah itu yang bikin. Bukannya kita nggak ini, tapi kita akan banyak educate. Minimal mereka handphone-nya punya two password verification.
Sementara mengenai persoalan Bappepti sendiri, ia mengaku perolehan nilai token Asix+ tidak terlalu buruk.
"Nilai kita ga jelek-jelek amat. Cuman kita minta Pak PLT (Bappepti), Pak Didi, challenge aja buat kita, kita buktikan gitu, kalau bisa nanti sampai nilai kita di 8.0," tambahnya. [tum]