Wahanakonsumen.com I Bagaimana cara klaim JKK BPJS Ketenagakerjaan? Berapa lama asuransi kecelakaan kerja cair? Itulah pertanyaan yang kerap bermunculan
Informasi seputar syarat klaim kecelakaan kerja BPJS Ketenagakerjaan jadi salah satu topik yang kerap dicari pembaca terkait program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga:
Pemprov Sumatera Barat Tanggung Premi BPJS Ketenagakerjaan untuk 3.000 Nelayan
Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut supaya pembaca lebih memahami syarat klaim BPJS ketenagakerjaan 2021.
Sebagai informasi, JKK merupakan salah satu program BPJS Ketenagakerjaan di samping adanya program lain yakni Jaminan Kematian (JKM).
Cara klaim JKK dan JKM BPJS Ketenagakerjaan tentu saja berbeda. Namun, cara klaim JKK BPJS Ketenagakerjaan BPU (Bukan Penerima Upah) relatif sama dengan peserta Penerima Upah (PU).
Baca Juga:
BPJS Ketenagakerjaan Melindungi Ratusan Kader Keluarga Berencana di Solo
Syarat klaim kecelakaan kerja BPJS Ketenagakerjaan Terdapat sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi sebagai syarat klaim BPJS Ketenagakerjaan 2021, khususnya pada program JKK.
Berikut syarat klaim kecelakaan kerja BPJS Ketenagakerjaan yang harus dipenuhi:
Formulir 3 (Laporan Kecelakaan Tahap I), Formulir 3a (Laporan Kecelakaan Tahap II), Formulir 3b (Laporan Kecelakaan Tahap III), Kartu BPJS Ketenagakerjaan E-KTP Kronologis Kejadian Kecelakaan + FC E-KTP, 2 saksi Laporan kepolisian apabila kecelakaan lalu lintas, Kwitansi Pengobatan dan Perawatan Surat perintah tugas luar/lembur (jika kejadian diluar waktu kerja), Fotocopy absensi (jika kasus kecelakaan terjadi pada waktu kerja), Buku Tabungan NPWP (saldo lebih dari 50 juta).
Lebih lanjut, terdapat sejumlah dokumen yang harus disiapkan sebelum menempuh cara klaim JKK BPJS Ketenagakerjaan, termasuk cara klaim JKK BPJS Ketenagakerjaan BPU.
Berikut dokumen syarat klaim kecelakaan kerja BPJS Ketenagakerjaan selengkapnya:
Kartu peserta BPJAMSOSTEK, Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP), Kronologis Kejadian Kecelakaan, Kerja Absensi peserta yang mengalami kecelakaan kerja, Formulir Tahap I (diserahkan ke kantor cabang atau PLKK maksimal 2x24 jam), Formulir Tahap II, Surat keterangan dokter yang memeriksa/merawat dan/atau dokter penasehat, (Formulir 3b KK3); Kuitansi biaya pengangkutan; Kuitansi biaya pengobatan dan/atau perawatan, bila fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan belum bekerjasama, Dokumen pendukung lainnya apabila diperlukan.
Peserta program JKK BPJS Ketenagakerjaan juga bisa melakukan klaim beasiswa JKK BPJS Ketenagakerjaan.
Beasiswa bagi anak peserta diberikan apabila peserta mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan kematian atau cacat total tetap.
Adapun dokumen klaim yang dibutuhkan yaitu:
Formulir Beasiswa, Surat Keterangan dari Sekolahan atau Universitas bahwa anak tersebut masih sekolah, E-KTP Anak atau Kartu Pelajar, Akte Kelahiran, Dokumen pendukung lainnya apabila diperlukan. Cara klaim JKK BPJS Ketenagakerjaan Cara klaim JKK BPJS Ketenagakerjaan meliputi sejumlah langkah sebagai berikut:
Mengisi formulir dan melengkapi dokumen pendaftaran kepesertaan, Mengambil nomor antrian untuk klaim JKK, Dipanggil oleh petugas melalui mesin antrian, Dilayani oleh Petugas Menerima tanda terima klaim, Melakukan penilaian kepuasan melalui e-survey, Peserta menerima saldo JKK di rekening peserta.
Adapun pengecekan status klaim JKK BPJS Ketenagakerjaan bisa dilakukan secara online dengan cara berikut:
Buka website www.bpjsketenagakerjaan.go.id/tracking
Masukkan nomor KPJ, Informasi Status Klaim Ketenagakerjaan, Berapa Bunga KPR dan Tenor Cicilannya? Berapa lama asuransi kecelakaan kerja cair? Jangka waktu pencairan santunan JKK BPJS Ketenagakerjaan adalah 7 hari kerja setelah berkas disetujui.
Itulah informasi seputar syarat klaim kecelakaan kerja BPJS Ketenagakerjaan. Jangan sampai salah karena cara klaim JKK dan JKM BPJS Ketenagakerjaan jelas berbeda. (tum)