Konsumen.WahanaNews.co, Jakarta - Konsumen Jerman akan merasakan dampak dari kenaikan harga energi pada 2024, kata Leonhard Birnbaum, CEO perusahaan pemasok energi Jerman E.ON, pada Selasa (2/1/24).
Perkembangan ini didorong oleh langkah-langkah pemerintah untuk menstabilkan anggaran nasional, kata Birnbaum.
Baca Juga:
Thomas Muller Resmi Pensiun dari Tim Nasional Jerman Setelah 14 Tahun Berkarier
Gagasan bahwa listrik dan gas "kemungkinan akan menjadi lebih mahal lagi mulai 2024" setelah penurunan harga baru-baru ini "bukanlah kabar baik bagi konsumen," katanya kepada surat kabar Rheinische Post.
"Ini merupakan biaya tambahan akibat isu politik yang harus dibebankan oleh semua pemasok kepada pelanggan gas dan listrik," kata Birnbaum.
Jika dibandingkan dengan periode sebelum krisis energi pada 2021, harga listrik grosir masih dua kali lipat lebih tinggi, yakni 100 euro (sekitar Rp1,7 juta) per megawatt-jam (MWh).
Baca Juga:
Euro 2024: Slovenia vs Serbia Berakhir Imbang 1-1
"Saya tidak memperkirakan harga akan turun kembali ke level 2021," kata Birnbaum.
Setelah keputusan Mahkamah Konstitusi Jerman yang membatalkan realokasi dana bantuan COVID-19 untuk kebijakan iklim pada November, pemerintah Jerman memangkas 5,5 miliar euro dalam bentuk subsidi untuk operator jaringan listrik.
Pemerintah Jerman juga menaikkan harga CO2 untuk gas dari 30 menjadi 45 euro per ton.