“Nah, saat ini rupiah sedang sangat tertekan, jadi memang fokus BI adalah menjaga stabilitas rupiah yang lebih penting saat ini,” imbuhnya.
BPS mencatat kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) Desember 2024 sebesar 0,44 persen month-to-month (mtm), sehingga secara tahunan inflasi IHK 2024 menjadi 1,57 persen year-on-year (yoy). Angka tersebut masih dalam kisaran target pemerintah 2,5 persen plus minus 1 persen.
Baca Juga:
BPS: Wisatawan Nusantara ke Sulawesi Tengah Capai 8,33 Juta Perjalanan
Inflasi tahunan Desember 2024 terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mencatat inflasi sebesar 1,9 persen dan memberikan andil 0,55 persen terhadap inflasi umum.
Dalam kelompok ini, komoditas utama yang menyumbang inflasi adalah sigaret kretek mesin dengan andil 0,13 persen, dan minyak goreng dengan andil 0,11 persen. Komoditas lain yang turut berkontribusi adalah beras, kopi bubuk, bawang merah, ikan segar, daging ayam ras, dan bawang putih.
Sementara Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 17-18 Desember 2024 memutuskan untuk tetap mempertahankan BI rate di level 6 persen.
Baca Juga:
Sederet Provinsi di Luar Jawa dengan SDM Paling Unggul, Sumut Urutan ke Berapa?
[Redaktur: Amanda Zubehor]