Konsumen.Net | Terdapat beragam sumber adiksi pada teknologi digital, mulai dari media sosial hingga belanja daring.
Ilmuwan mulai dapat mengungkap akar persoalan kondisi kecanduan di era digital untuk dapat mengatasinya.
Baca Juga:
Penelitian Ungkap Fakta Baru, Konsumen Bahagia Lebih Sering Klik Iklan dan Borong Produk
Bahkan menemukan prospek untuk merekayasa mekanisme candu supaya dapat diarahkan pada aktivitas positif.
Candu yang dihadirkan teknologi digital didefinisikan oleh Adam Alter dalam bukunya, Irresistible: the rise of addictive technology and the business of keeping us hooked (2017), sebagai ketergantungan yang merugikan diri dan terasa sulit untuk hidup tanpa melakukannya.
Melihat maknanya, istilah candu masih identik dengan ketergantungan.
Baca Juga:
NielsenIQ Indonesia: Konsumen Lebih Memilih Belanja Online di 2023
Definisi ini serupa dengan makna yang sudah dikenal masyarakat.
Bedanya, di era teknologi digital, ketergantungan yang dimaksud mengarah kepada peralatan dan sistem teknologi yang digunakan.
Sebelum zaman digital, ragam candu lebih mudah dikenali, di antaranya rokok, minuman keras, dan narkotika.