Perluasan digitalisasi tersebut merupakan wujud upaya Pertamina untuk mengoptimalkan proses bisnis dengan teknologi digital yang tepat guna (fit-for purpose), memperkuat inovasi bisnis dan membangun kolaborasi guna mewujudkan operasi yang efisien.
Perluasan digitalisasi dilakukan dengan pendekatan konsep SaaS dimana IODSC WK Rokan bertindak sebagai hub atau pusat kegiatan dalam menerima dan mengolah data kinerja peralatan dan data sumur produksi yang dikirimkan oleh WK lainnya. Metode SaaS ini dinilai paling efisien dan efektif baik dari sisi biaya dan waktu dengan mengoptimalkan fasilitas dan keberhasilan digitalisasi yang sudah ada.
Baca Juga:
Veronica Tan di Kabinet Merah Putih, Prabowo Titipkan Misi Besar untuk Anak dan Perempuan
“Penciptaan nilai (value creation) dari program digitalisasi diharapkan dapat menurunkan potensi kehilangan produksi minyak/ LPO dan menaikkan keandalan fasilitas produksi seoptimal mungkin. Operasi yang efisien akan memberikan kontribusi optimal dalam upaya pencapaian target,” terang Jaffee.
Kolaborasi di antara WK Subholding Upstream Pertamina diharapkan dapat memperkuat standarisasi dan optimalisasi penerapan teknologi digital untuk mendukung pencapaian visi menjadi perusahaan migas kelas dunia. [JP]