Menurut Bonta, ketika negaranya terus memerangi pandemi, sangat penting bagi bisnis untuk melakukan bagian mereka dalam melindungi pekerja terutama selama musim liburan.
“Warga California memiliki hak untuk mengetahui tentang potensi paparan virus untuk melindungi diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan komunitas mereka,” tutur Bonta.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Amazon dikritik karena perlakuannya terhadap pekerja selama pandemi Covid-19.
Maret lalu, pekerja gudang Michigan marah ketika Amazon gagal memberi tahu mereka bahwa rekan kerja mereka terpapar Covid-19.
Sementara itu, pekerja di New York melakukan pemogokan sebagai reaksi atas penanganan pandemi oleh Amazon.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Perusahaan menolak untuk mengatakan berapa banyak pekerja gudangnya yang sakit di seluruh negeri, tapi akhirnya mengungkapkan jumlahnya pada Oktober 2020.
Karena vaksin telah tersedia untuk hampir semua orang, Amazon mencabut mandat memakai masker untuk karyawan yang divaksinasi dan berencana untuk membiarkan pekerja perusahaan kembali ke kantor pada tahun 2022. (JP)