PPPKI.id | Google belum lama ini menghapus belasan aplikasi dari Play Store karena ketahuan menyedot data pengguna.
Beberapa aplikasi di antaranya adalah aplikasi salat dan Al-Qur'an yang sudah diunduh jutaan kali.
Baca Juga:
Kasus Monopoli Google ‘Nyerah’ Lawan Epic Games, Bayar Hingga Rp10,8 Triliun
Peneliti keamanan dari AppCensus menemukan aplikasi-aplikasi ini membawa software development kit (SDK) yang ditanamkan untuk mengambil data sensitif dari ponsel. SDK ini bahkan disebut sebagai malware oleh peneliti.
Begitu diinstal di ponsel, aplikasi yang sudah berisi SDK ini langsung mengambil data penting tentang perangkat dan pemiliknya, termasuk nomor telepon dan alamat email.
Salah satu aplikasi yang membawa SDK ini adalah pemindai QR dan barcode yang jika diunduh akan mengumpulkan data pengguna berupa nomor telepon, alamat email, informasi IMEI, data GPS dan SSID router.
Baca Juga:
Akun Gmail Tak Aktif 2 Tahun Besok Akan Dihapus, Ini Cara Mencegahnya
Ada juga dua aplikasi salat dan azan yaitu Al Moazin dan Qibla Compass yang sudah diunduh lebih dari 10 juta kali. Keduanya mengumpulkan data seperti nomor telepon, informasi router, dan IMEI.
Beberapa aplikasi lainnya juga bisa melacak lokasi pengguna. Secara total, belasan aplikasi yang ketahuan mencuri data sensitif pengguna ini sudah diunduh lebih dari 60 juta kali.
Apalagi di saat bulan Ramadan, makin banyak umat Muslim di dunia yang menggunakannya untuk membantu pelaksanaan ibadah.