Setelah merasa berhasil, ia lalu menjual perusahaan itu dengan harga jutaan dolar. Harga yang pantas untuk jerih payahnya selama merintis. Ia sudah mendapatkan yang ia cari. Sudah puas dengan hasilnya. Namun demikian, walaupun saham sudah ia jual, Sanders tetap menjadi pusat branding KFC dan wajahnya masih muncul di logo mereka. Ia tetap menjadi ikon. Jenggotnya, jas putihnya, dan dasi tali baratnya terus melambangkan ayam goreng pedesaan yang lezat di seluruh dunia. Pada usia 90, Sanders meninggal karena pneumonia. Saat itu, terdapat sekitar 6.000 lokasi KFC di 48 negara. Pada 2021, KFC sudah punya sekitar 24.000 outlet di 145 negara.
Sanders bisa menjadi inspirasi kita. Jika Anda merasa gagal, berkali mengalami penolakan atau putus asa karena kemunduran, ingatlah kisah Kolonel Harland Sanders. Dipecat dari banyak pekerjaan, hancur karir hukumnya, mundur karena era depresi dan krisi ekonomi, kebakaran akibat Perang Dunia II. Ia masih berani untuk bangkit dan mengejar mimpinya, menciptakan salah satu rantai makanan cepat saji terbesar di dunia. Sanders tidak akan membiarkan apapun atau siapapun mengalahkannya. Kita semua bisa belajar dari semangat Kolonel Sanders untuk bidang kita masing-masing. Selamat berbisnis.
Baca Juga:
Fakta-fakta Unik KFC yang Belum Banyak Diketahui Konsumen
Bagi para pebisnis, pesannya, buatlah resep Anda sendiri, bangun merek Anda, dan bila sudah terbukti sukses, mulai coba untuk diwaralabakan untuk mempercepat perkembangan bisnis. Dan Anda tak perlu merasa terlalu tua untuk memulai karena Sanders menemukan KFC saat ia sudah usia 40 tahun.
Tentu saja Anda tidak perlu harus menjual saham Anda ketika sudah sukses. Tidak harus. Anda bisa mewariskan ke anak-anak cucu. Dalam hal ini Anda bisa berbeda dengan Sanders. (JP)