"Dari tiga orang saksi warga setempat saat itu menyambut (ambulans berisi Urip dan istrinya) menurunkan peti serta menyaksikan membuka peti, sehingga ada sekitar 10 orang kita periksa," jelasnya.
Redhoi mengatakan, dari hasil sementara polisi memperoleh fakta bahwa Urip dan istri beli peti mati kosong.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Identitas Jenazah Pria yang Lehernya Nyaris Putus di Kupang
Pun, polisi menegaskan tak ada perjalanan dari Semarang. Menurutnya, dari keterangan sopir ambulans, Urip begitu saja menghilang di dalam mobil ambulans.
Namun, saat sampai rumah, plastik peti sudah terbuka dan Urip ternyata berada dalam peti. Lalu, dari cerita istri Urip ke sopir ambulans kalau yang bersangkutan terlilit hutang.
"Sesampainya di rumah, dibukalah peti ini. Di situ lah baru sadar si sopir ini bahwa peti sudah tak ada plastiknya itu. Pas dibuka petinya ada si US. Ditemukan sudah tak sadarkan diri. Di bawa lah ke rumah sakit," jelasnya.
Baca Juga:
Polres Subulussalam Evakuasi Penemuan Jenazah Seorang Pria di Desa Panglima Saman Kecamatan Runding
Lebih lanjut, kata Redhoi, polisi juga masih menggali keterangan skenario pura-pura mati. Hal ini dengan memeriksa keluarga Urip dan istrinya Y.
"Selama ini fakta yang kami sampaikan keterangan dari saksi kita tidak ada menduga tapi dari fakta dan alat bukti. Oleh sebab itu kita tidak bisa bicara banyak," tuturnya.
Dia mengatakan semoga pekan depan sudah ada fakta baru dalam kasus ini. Menurutnya, keterangan baru diperoleh dari sopir ambulans. "Fakta itu dari si sopir, istri belum ada bisa dimintai keterangan. Termasuk masih didalami soal utang itu," jelasnya. [tum]