Di lokasi tersebut ditemukan banyak sampah menumpuk di pinggir jalan dan pasar hingga terdapat bangkai binatang yang sudah berminggu-minggu.
Dedi menilai Yudha yang mengaku sebagai mahasiswa cinta lingkungan tidak peka karena membiarkan lingkungan rumahnya kotor dan penuh sampah.
Baca Juga:
Dedi Mulyadi Tepis Isu Gaji Rp 33 Miliar, Beberkan Anggaran yang Sebenarnya
Bahkan sampah harus diangkut oleh Dedi yang bukan orang Plered.
“Kenapa anda mahasiswa tidak punya kepekaan ada orang setiap hari buang sampah dan membiarkan, jangan-jangan anda ikut buang."
"Harusnya anda malu sebagai warga Plered, memungut sampah oleh saya. Anda jangan ketinggian ngomong, seharusnya malu sampah depan rumah saja dibiarkan,” kata Dedi.
Baca Juga:
Momen Haru di Cianjur, Dedi Mulyadi Peluk Pendeta dan Janji Lunasi Utang Gereja Rp6 Miliar
“Kan ada yang lebih berkompeten,” timpal Yudha.
“Pemikiran seperti anda membuat negara tidak maju. Tidak punya keinginan memperbaiki secara langsung, hanya berteori."
"Ngomongnya tinggi. Harusnya anda orang Plered malu, sampah di depan anda dibiarkan oleh anda dan saya yang memungut. Harusnya anda malu, bangkai kucing di pinggir jalan, corat-coret dibiarkan, harusnya malu,” kata Kang Dedi.