"Dengan anggota mencapai 1.125 anggota. Sekitar 400 orang di antaranya merupakan personel aktif," kata Karopenmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin (11/4).
Pernyataan Densus 88 soal rencana NII Sumbar menggulingkan pemerintah bermodal golok dikritik Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon. Menurutnya aneh jika ada kelompok yang memiliki misi serius tapi hanya bermodal golok.
Baca Juga:
2 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Bekasi
"Tiga dari 4 pendiri Republik ini orang Minang, Sumatera Barat (Hatta, Syahrir, Tan Malaka). Yang benar aja ada NII di Sumbar mau memberontak pakai sebilah golok," kata Fadli dalam cuitannya, Senin (18/4).
Riwayat NII
Negara Islam Indonesia (NII) merupakan kelompok yang dipimpin Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo. Dia memproklamirkan NII atau dikenal juga dengan nama Darul Islam pada Agustus 1949 silam.
Baca Juga:
Densus 88 Gagalkan Teror Besar di Singapura,Tersangka Utama Ditangkap di Gorontalo
Kartosuwiryo kecewa dengan Indonesia yang menjadi negara republik. Dia mendambakan Indonesia menjadi negara yang menerapkan syariat Islam.
NII sempat merepotkan pemerintah Indonesia media 1945 hingga 1950-an dengan menciptakan gangguan keamanan. Hingga kemudian, Presiden Sukarno meminta aparat bertindak tegas.
"Sekali lagi, hai, tentara dan polisi dan rakyat, perlipatgandakanlah usahamu membasmi pengacau-pengacau itu. Segala jalan harus dilalui. Kalau kata-kata saja tak dapat menyehatkan jiwa yang kebingungan, apa boleh buat. Suruhlah senjata berbicara satu bahasa yang lebih hebat lagi," kata Sukarno pada peringatan Kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka, 17 Agustus 1953.