"Laku kemudian diambil dalam bentuk uang (pelaku bersepakat dengan toko online). Jadi, korban sebelumnya dibayarkan agar korban selanjutnya percaya," lanjut Iman.
"Uangnya juga sebagian lagi untuk tutupi utang dari korban. Jadi, gali lubang tutup lubang," kata Iman.
Baca Juga:
Penjahat Siber Kembangkan Trik, Hati-hati Link Berbahaya di Gmail Bisa Kuras Rekening
Sementara, berdasarkan informasi, SAN tinggal di rumah kontrakan di Kelurahan Tegal gundil, Kota Bogor.
Ia mengaku pindah lantaran kontrakan lamanya tak masuk mobil. Pelaku SAN ditangkap di rumahnya pada Kamis dini hari.
"Menurut ketua RT dia pindah karena tidak masuk mobil. Cuma tidak tahu kalau rumah yang sekarang di Ciomas dia beli atau ngontrak," ujarnya.
Baca Juga:
PT IKS Tertipu Proyek Fiktif, Rugi Rp 113 Juta
Dari pemeriksaan, SAN mengakui perbuatannya. Ia menggunakan data mahasiswa untuk dapatkan uang dari aplikasi pinjol.
Pelaku juga membual cerita ke para korban yang rata-rata mahasiswa baru. Ia mempersepsikan diri sebagai wanita muda yang sukses serta mapan. Kesan itu dipakai pelaku untuk memikat mahasiswa agar tertarik mengikuti program tipu-tipunya.
Dari keterangan polisi, saat ini ada 333 masiswa di Kota Bogor yang jadi korban Siti Aisyah. Para mahasiswa itu melapor ke Polresta Bogor Kota. Sebanyak 116 di antaranya mahasiswa IPB. [tum]