Saksi lain dari internal PT Anzawara membenarkan upaya pembacokan terhadap Jurkani.
Korban dan enam orang tenaga pengamanan dicegat dua mobil dengan puluhan orang di lokasi kejadian pukul 17.30 Wita.
Baca Juga:
Ferdian Bacok Pamannya Hingga Tewas Di Simalungun
Saat itu, korban menuju ke Mapolsek Angsana, setelah mendapati dua unit alat berat hendak ke lokasi tambang ilegal yang terpasang garis polisi pukul 16.30 Wita.
“Pak Jurkani sudah melarang pelaku PETI (penambangan emas tanpa izin). Pak Jurkani minta diselesaikan di polsek saja. Saat balik dari lokasi PETI, tim kami dicegat dua mobil. Satu pelaku turun dari mobil sambil membawa parang, dan menggedor-gedor pintu mobil,” ujarnya.
Pada waktu nyaris bersamaan, tiga mobil lagi tiba di lokasi.
Baca Juga:
Pria Paruh Baya Tewas Jadi Korban Salah Sasaran Tawuran di Cilincing
“Setelah itu pembacokan ke Pak Jurkani dimulai. Setelah membacok, pelaku menyuruh tim kami pergi dari lokasi melewati Desa Mekar Jaya yang jaraknya jauh,” kata dia.
Kelompok pelaku sempat memeriksa ponsel tim pengamanan Anzawara dan meminta menghapus video serta foto-foto di lokasi.
Namun, pelaku menyita ponsel milik Jurkani.
Ia mendapat tugas mengawasi aktivitas PETI di lahan IUP Anzawara.
"Ada beberapa tim pengamanan kena bacok, tapi enggak parah. Saat pelaku tahu Pak Jurkani, ini Jurkani, ini Jurkani. Jadi kan sudah diincar," katanya.