Menurutnya, relasi kuasa yang selama ini terjadi tentu akan mempersulit penyidik untuk obyektif. Ia pun mendorong agar Agus dinonaktifkan dari jabatannya.
"Untuk memeriksa Ferdy Sambo yang bintang dua dan masih aktif sebagai Kadiv Propam dalam kasus pembunuhan Joshua saja begitu sulit, bisa dibayangkan kesulitan penyidik kepolisian bila akan memeriksa orang nomor satu di Bareskrim bila tidak dinonaktifkan lebih dulu," katanya.
Baca Juga:
Kapolda Sulsel Diduga Intimidasi Wartawan, ISESS Desak Kapolri Turun Tangan
Sebelumnya Menko Polhukam Mahfud MD menyebut para jenderal korps Bhayangkara kini tengah terlibat perang bintang. Para jenderal Polri kini mulai saling membuka kartu truf.
Dia pun mewanti-wanti agar situasi tersebut harus segera diredam.
"Isu perang bintang terus menyeruak. Dalam perang ini, para petinggi yang sudah berpangkat bintang saling buka kartu truf. Ini harus segera kita redam dengan mengukir akar masalahnya," kata Mahfud melalui pesan singkat, Minggu (6/11).
Baca Juga:
Peran Penting Indonesia dalam Menangani Konflik Laut China Selatan (LCS)
Pemerintah kata Mahfud akan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengungkap kabar dugaan kasus mafia tambang buntut pengakuan Ismail. Terlebih, pihaknya juga mengaku masih menemukan aduan serupa hingga saat ini.
"Nanti saya akan koordinasi dengan KPK untuk membuka file tentang modus korupsi dan mafia di pertimbangan, perikanan, kehutanan, pangan, dan lain-lain," katanya.
Dalam surat yang beredar, kesimpulan penyelidikan didapati fakta ada kebijakan dari Kapolda Kalimantan Timur saat itu Irjen Pol Herry Rudolf Nahak untuk mengelola uang koordinasi dari pengusaha tambang ilegal di wilayah hukum Polda Kaltim.