Itsus juga akan meminta keterangan Fadil terkait narasi baku tembak di rumah dinas Sambo di Duren Tiga yang disampaikannya kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 15 Juli lalu.
Hadir bersama Fadil dalam pertemuan dengan Kapolri tersebut dua Kapolda di wilayah Jawa dan Sumatera. Dua Kapolda itu mengaku datang ke Jakarta pada 15 Juli karena ditelepon salah satu perwira menengah di Mabes Polri.
Baca Juga:
Hakim Tolak Eksepsi Arif Rachman Arifin, Salah Satu Saksi Kunci Pembunuhan Brigadir J
”Itu dimanfaatkan Sambo sehingga seolah-olah narasi tembak-menembak tersebut mendapat dukungan dari Kapolri,” ungkap sumber itu.
Jawa Pos telah berupaya melakukan konfirmasi kepada dua Kapolda tersebut, tapi keduanya tidak menjawab pesan dari Jawa Pos.
Permintaan konfirmasi juga telah disampaikan kepada dua kepala bidang humas polda di tempat dua jenderal bintang dua itu bertugas. Namun, dua Kabidhumas tersebut mengaku tidak mendengar rencana pemeriksaan itu.
Baca Juga:
Brigjen Hendra Kurniawan Hari Ini Jalani Sidang Etik Kasus Brigadir J
”Silakan tanya ke Mabes Polri. Saya tidak monitor infonya,” ujar salah seorang Kabidhumas polda di wilayah Jawa tersebut.
Di sisi lain, pengacara keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak, mengungkapkan adanya dugaan pencurian uang Rp 200 juta milik Yosua.
Uang tersebut, kata Kamaruddin, ditransfer ke salah satu tersangka pembunuhan berencana. Hanya, Kamaruddin belum mau menyebut siapa tersangka yang dimaksud.