Wahanadvokat.com | Pemerintah Spanyol baru-baru ini menuai sensasi dengan memulai kebijakan untuk memperlakukan atau mengklasifikasikan pandemi Covid-19 seperti flu musiman pada umumnya (endemi). Kebijakan ini sontak membuat Spanyol diberi peringatan oleh WHO bahwa kebijakan ini terlalu dini.
"Spanyol ingin memimpin debat ini karena ini tepat waktu dan perlu dilakukan," kata Menteri Kesehatan Spanyol, Carolina Darias, dikutip dari AFP, Kamis (20/1/2022).
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
Ia dan pihaknya juga meminta Pusat Pencegahan Penyakit Eropa (ECDC) untuk mempelajari strategi baru ini untuk menangani Covid. Kebijakan yang dipelopori oleh pemerintah sayap kiri Spanyol ini didasari pada Spanyol yang berada dalam posisi yang kuat untuk mempelopori kebijakan perlakuan Covid seperti flu.
Negara tersebut memiliki salah satu tingkat vaksinasi tertinggi di dunia dengan 90,5 persen penduduknya yang berusia di atas 12 tahun telah divaksin lengkap, sehingga Spanyol berani mempelopori perlakuan Covid tersebut.
"Negara ini bekerja dengan komunitas ilmiah untuk akhirnya beralih dari mengelola pandemi menjadi mengelola penyakit yang kami harap sains akan mengklasifikasikan ulang sebagai penyakit endemik", ujar Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez.
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
Sayangnya, hal tersebut menjadi bertabrakan antara pemerintah yang mulai menormalisasi pandemi, dan pihak medis yang menganjurkan untuk tetap waspada.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa pandemi tidak akan segera berakhir, serta memperingatkan bahwa varian baru kemungkinan akan muncul.
Selain itu, Ahli Epidemiologi dan Juru Bicara Asosiasi Kesehatan masyarakat, Fernando Garcia, memperingatkan bahwa adanya kebijakan memperlakukan Covid-19 sebagai penyakit endemik (seperti flu) menciptakan sebuah harapan palsu