WALINKI ID I Berdasarkan data Bursa Derivatif Malaysia, harga sawit atau crude palm oil (CPO) untuk kontrak pengiriman Januari berada di level RM 4.936 per ton.
Harga minyak kelapa sawit atau CPO diproyeksikan tetap tinggi hingga akhir tahun 2021. Hal tersebut bakal menjadi salah sentimen positif bagi kinerja emiten perkebunan di tahun ini.
Baca Juga:
Kemendag Rilis Harga Referensi CPO Per Mei 2023
Head of Investment Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan, harga tinggi CPO tersebut masih akan bertahan setidaknya hingga akhir tahun ini. Sekalipun koreksi, menurutnya lebih bersifat sementara dan ada potensi kembali naik lagi. Proyeksinya, harga CPO akan stabil di kisaran RM 4.500 per ton pada akhir tahun nanti.
Dengan masih tingginya harga CPO, Kiswoyo menilai emiten produsen CPO akan diuntungkan dan mendapat katalis positif untuk kinerjanya pada tahun. Namun, dari sisi produksi CPO, menurutnya akan ada penurunan. Hal ini dikarenakan panen tahun ini merupakan hasil pemeliharaan dan pemupukan tahun lalu yang tidak optimal lantaran adanya pandemi Covid-19.
“Namun, ini diimbangi dengan harga CPO yang lebih tinggi. Biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 1 ton CPO itu RM 1.500, itu pun terhitung tidak efisien dan boros, jika efisien bisa RM 800 - RM 1.000 per ton. Artinya, dengan harga CPO saat ini yang sangat tinggi, profitabilitas emiten CPO tahun ini sangat menjanjikan,” kata Kiswoyo dikutip dari Kontan.co.id, Jumat (11/12).
Baca Juga:
Kemendag Rilis Harga Referensi CPO Per April 2023
Oleh karena itu, ia meyakini emiten produsen CPO pada tahun ini akan hijau semua dari sisi kinerja dan menjadikannya menarik untuk dilirik. Apalagi, secara harga, banyak emiten CPO yang masih belum naik harganya.
Senada analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya juga meyakini harga CPO berpotensi menguat hingga awal tahun 2022 meskipun di jangka pendek bisa saja terkoreksi karena kenaikan harganya yg signifikan. Ia berkaca dari sisi suplai, di mana data produksi CPO Malaysia bulan Oktober naik 1,3% m/M, namun ekspor bulanannya turun 12%.
Sementara untuk tahun depan, menurutnya, harga CPO akan jauh lebih stabil selama tidak ada lagi pembatasan kegiatan ekonomi maupun cuaca buruk ekstrem yang berkelanjutan.