Sementara Kiswoyo melihat, dengan peluang dan prospek yang menarik, saham-saham emiten perkebunan bisa dikoleksi ketika harganya mengalami koreksi.
Berikut rekomendasi saham emiten perkebunan dari para analis:
Baca Juga:
Kemendag Rilis Harga Referensi CPO Per Mei 2023
1. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
Pada kuartal III-2021, AALI berhasil mencatatkan kenaikan volume penjualan CPO sebesar 410.000 ton atau naik 27,1% secara kuartalan. Padahal, secara produksi, AALI justru turun di kuartal III-2021, di mana produksi FFB sebesar 1,1 juta ton atau turun 1,9% secara kuartalan. Lalu produksi CPO AALI juga turun 6% secara kuartalan menjadi 382 ribu ton. Untungnya penurunan produksi dikompensasi oleh kenaikan ASP AALI menjadi Rp 10.700 per kg dari 10.300 per kg.
Analis Mirae Asset Sekuritas Juan Oktavianus merekomendasikan beli untuk saham AALI dengan target harga Rp 12.700 per saham.
Baca Juga:
Kemendag Rilis Harga Referensi CPO Per April 2023
2. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)
DSNG mencatatkan laba bersih sebesar Rp 415,9 miliar hingga kuartal III-2021, didorong oleh volume penjualan kayu yang tumbuh 20% secara year on year. Namun, volume penjualan CPO yang turun 5,1% secara yoy, sedikit menghambat kinerja DSNG. Kendati begitu, pada kuartal IV-2021, kinerja DSNG baru akan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang solid dan ASP CPO DSNG yang hanya RP 8.680 per kg hingga 9M21 bisa naik jadi Rp 11.000 pada kuartal IV mendatang.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Andreas Kenny merekomendasikan untuk beli saham DSNG dengan target harga Rp 1.000 per saham.