Wahanakonsumen.com | Viral di media sosial TikTok, sebuah unggahan mengenai air rebusan mi instan tak dibuang.
Unggahan tersebut diunggah oleh akun TikTok @wira.nutritionist.
Baca Juga:
'Berstatus' Bikin Gemuk, Ternyata Segini Jumlah Kalori Mie Instan
“Ahli gizi pas ditanya ‘Mas kok air rebusan mie nya gak dibuang sih? Kan itu ada lilinnya?” tulis akun tersebut dalam unggahan videonya.
Pihaknya sembari menuliskan caption, “Mikir lilinnya di mana?”
Respons warganet
Baca Juga:
Singapura Tarik Mie Sedap dari Peredaran
Pada kolom komentar pengunggah kemudian menjelaskan bahwa air rebusan mie instan tak perlu dibuang.
Beragam komentar muncul terkait unggahan tersebut. “Selama ini gue ditipu mama gue,” tulis akun Ayu Sukma.
“Aku dlu mikir ada lilinnya, tp pas prnh lgsg diajak kunjungan industri Indofood ternyata gda lilin dan cetak mie serba pke mesin. Dah nyadar kalo dibodohi,” tulis akun dcy.
Lantas, memasak mi instan rebus haruskah airnya dibuang? Perlukah membuang air rebusan mi instan?
Ahli gizi Dr dr Tan Shot Yen menjelaskan bahwa ketika merebus mi instan tak perlu membuang air rebusannya.
Ia mengatakan hal ini karena standar pemasakan seharusnya sudah disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan.
Selain itu menurutnya di dalam mi tidak ada penggunaan lilin. Karena jika di dalam mi digunakan lilin maka menurutnya Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tak akan meloloskan produk tersebut.
“Mana ada lilin dipakai dalam pembuatan mi? Nggak lolos uji BPOM dong,” kata Tan melansir DARI Kompas.com, Rabu (16/3/2022).
Konsumsi makanan sehat
Tan mengingatkan agar masyarakat memperhatikan konsumsi makanan sehat yakni tetap makan sayur dan buah, terutama jika mencari makanan sumber vitamin.
Sehingga ia mengingatkan, jangan sampai masyarakat makan mi dan menganggap mi sebagai sumber vitamin karena kandungan gizi dalam mi utamanya bukanlah itu.
“Salah banget kalau mencari vitamin di mi,” ujarnya.
Sementara itu dihubungi terpisah, ahli gizi dari Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) DR. Toto Sudargo, Mke,s juga mengatakan hal serupa.
Kandungan dalam mi Toto menjelaskan sifat lilin adalah tak mudah untuk dicerna dan sangat membahayakan untuk kesehatan.
Selain itu lilin jika terkonsumsi, ada kemungkinan terakumulasi secara terus menerus yang bisa berakibat fatal bagi kesehatan.
Menurutnya, produsen mi tentunya tak akan sembarangan memakai bahan berbahaya semacam itu untuk makanan.
“Jadi menurut saya tidak perlu dibuang rebusan mi tersebut,” ujarnya dihubungi Kompas.com, Rabu (16/3/2022).
Namun Ia mengatakan, jika konsumen masih ragu, boleh saja membuang air rebusan. Hal ini menurutnya karena ada beberapa orang yang tidak tahan terhadap kandungan natrium yang ada pada mi.
Bagi masyarakat yang tetap ingin menghendaki makan mi dengan air rebusan yang dibuang, menurutnya tidak menjadi persoalan.
“Kadungan zat gizi yang paling tinggi pada mi adalah karbohidrat, dan sifatnya sangat stabil,” ujar Toto.
Sedangkan kandungan vitamin yang ada pada mi menurutnya dari fortifikasi yang juga sifatnya cukup stabil, sehingga jika mi direbus dua kali menurutnya kandungan tersebut tetaplah aman.
Toto menjelaskan mi bisa dijadikan sebagai sumber karbohidrat selain beras namun ia mengingatkan jika mengonsumsi mi maka harus ada pendamping berupa lauk hewani (telur, daging ayam, bakso ikan dan hasil olahannya).
Serta harus diberi lauk nabati (tahu, tempe dan sebagainya). Selain itu, harus dilengkapi dengan sayuran. Meski demikian pihaknya tak menyarankan konsumsi mi setiap hari, terutama jika dilakukan tanpa lauk dan sayuran. [tum]