Konsumen.WahanaNes.co | Direksi PT MRT Jakarta dalam waktu dekat akan dipanggil Komisi B DPRD DKI Jakarta.
Hal itu sebagai buntut atas membengkaknya biaya proyek MRT north-south fase II Bundaran HI-Jakarta Kota dari Rp 22,5 triliun menjadi Rp 26 triliun.
Baca Juga:
PT MRT Jakarta Beroperasi Normal Pasca Insiden Material Jatuh di Kejagung RI
"Iya betul, jadi memang kami akan rapat kerja dengan MRT segera. Bahwa memang nanti rapat kerja itu tidak terbatas pada peningkatan atau pembengkakan anggaran ini," kata anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Manuara Siahaan saat dikonfirmasi, Senin (5/9).
Menurut Manuara pembahasan dengan MRT nantinya tidak sebatas masalah anggaran yang membengkak. Diketahui, anggaran proyek MRT fase II ini membengkak karena proses pembangunannya cukup kompleks.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan pihaknya juga akan membahas mengenai kendala dalam pembangunan proyek MRT kali ini.
Baca Juga:
Dukung Konektivitas Transportasi Jakarta, PLN Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik Berkelanjutan
"Nanti kita bicarakan kendala-kendala, apa yang terjadi pada fase 201 202 203. Karena kita lihat disana memang progresnya ini kalau kita bilang terlambat sebetulnya belum, tapi karena masih ada sisa waktu yang masih ada," jelasnya.
Menurut Manuara Komisi B bakal mencermati sejumlah faktor yang membuat anggaran proyek MRT fase II membengkak. Pasalnya, ia menduga banyak barang purbakala di sepanjang lintasan itu.
"Apakah karena banyaknya pengamanan pekerjaan karena banyaknya kemarin itu barang-barang purbakala yang ditemukan di bawah jalur itu di bawah tanah atau apa gitu sebetulnya. Atau ada penambahan dari panjang yang diisyaratkan perubahan lintasan, kan bisa saja itu mengakibatkan (anggaran membengkak)," ujar dia.