"Kalau sifat konstruksinya bisa juga atau mungkin saja ada pengamanan-pengamanan ekstra di ruang bawah tanah, sehingga dari sisi konstruksinya dia bengkak," tuturnya menambahkan.
Oleh sebab itu, Manuara menilai bahwa sebetulnya anggaran yang membengkak ini wajar. Namun, menurutnya jangan sampai pembengkakan anggaran itu menyimpang jauh dari yang direncanakan sebelumnya.
Baca Juga:
Bank DKI Jadi BUMD Pertama Mitra Penamaan Stasiun Moda Raya Terpadu MRT
"Ini yang mau kita lihat nanti. Jadi soal dia bengkak itu hal yang wajar, asal rasionalisasinya ketemu pembengkakan itu tidak menyimpang jauh dari pada apa yang direncanakan dahulu, harus ketemu objektifitas dan rasionalitasnya. Itu yang penting," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan biaya proyek Mass Rapid Transit (MRT) north-south fase 2 membengkak dari Rp22,5 triliun menjadi Rp26 triliun karena proses pembangunannya cukup kompleks.
"Terkait proyek kereta api, saya sampaikan proyek strategis MRT north-south, dilaporkan ada kenaikan project cost dari Rp22,5 triliun menjadi Rp26 triliun," ungkap Airlangga dalam konferensi pers, Rabu (24/8).
Baca Juga:
PT MRT Jakarta Beroperasi Normal Pasca Insiden Material Jatuh di Kejagung RI
Selain karena pembangunan yang kompleks, ia mengatakan Proyek MRT Kota-Ancol Barat itu bengkak karena kondisi lahan tidak stabil. [tum]