Partisipasi tersebut juga diharapkan semakin membuka kesempatan dan peluang kerja sama bisnis bagi pelaku usaha Indonesia melalui interaksi langsung dengan mitranya di Qatar.
Ridwan selanjutnya menyampaikan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang sangat penting di Qatar karena hal itu terkait dengan ketahanan pangan yang menjadi salah satu program prioritas yang terus dikembangkan di negara itu.
Baca Juga:
Buka PRJ 2024, Jokowi: Event Ini Ditunggu Masyarakat
Dengan pengalaman pernah diblokade oleh negara tetangganya selama sekitar tiga tahun, menurut Ridwan, Qatar perlahan membangun pertaniannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, selain untuk memberi kesempatan lebih banyak sumber pasokan kebutuhan pangan.
Terkait kondisi itu, dia menilai produk pertanian Indonesia seperti hortikultura, rempah-rempah, produk unggas maupun perikanan serta produk makanan dan minuman pada umumnya masih mempunyai kesempatan luas untuk dapat masuk ke pasar Qatar.
Ridwan menambahkan bahwa memasuki pasar Qatar adalah suatu pilihan strategis, karena dengan infrastruktur perhubungan udara dan lautnya yang sangat baik, Qatar menjadi pusat kegiatan (hub) bagi perlintasan orang dan barang tidak hanya di kawasan timur tengah tetapi juga dunia.
Baca Juga:
Dispar Sulteng Promosikan Kopi Khas Sulteng di Arabian Travel Market Dubai
Pameran AgriteQ dan EnviroteQ 2022 dibuka oleh Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Qatar Sheikh Khalid bin Khalifa bin Abdulaziz Al Thani pada 10 Maret 2022 dan akan berlangsung hingga 14 Maret 2022 di Doha Exhibiton and Convention Center (DECC). [tum]