Wahanakonsmune.com | CEO Interim Starbucks Howard Schultz mengungkapkan akan menaikkan gaji karyawan mulai Oktober 2022 nanti.
Tapi, ia memperingatkan karyawan yang bergabung dengan serikat pekerja bakal kehilangan kesempatan mendapatkan gaji lebih tinggi dibandingkan karyawan umumnya.
Baca Juga:
Starbucks Bantah Tutup Kedai di Maroko
"Hari ini kami mengambil langkah lebih lanjut untuk memodernisasi visi gaji dan tunjangan dengan investasi dalam upah. Pada September, kami akan membagikan inisiatif tambahan untuk mitra (karyawan) Starbucks," ujar Schultz dilansir CNN Business, Rabu (4/5).
Gerai ritel kopi modern tersebut mengklaim mengalokasikan US$200 juta untuk upah, termasuk peralatan dan pelatihan karyawan.
Secara keseluruhan, sambung dia, perusahaan berencana menghabiskan sekitar US$1 miliar pada tahun ini untuk karyawan dan meningkatkan pengalaman pelanggan di toko.
Baca Juga:
Bantah Tudingan Pro Israel, Starbucks Buka Suara
"Pekerja toko yang dioperasikan perusahaan bakal menerima peningkatan gaji dan tunjangan. Namun, kami tidak memiliki kebebasan yang sama untuk melakukan perbaikan kesejahteraan karyawan di lokasi yang memiliki serikat pekerja," terang Schultz.
Menurut dia, mengutip undang-undang federal yang berlaku, perusahaan dilarang menjanjikan upah atau tunjangan baru untuk toko atau gerai yang melibatkan pembentukan serikat pekerja.
Diketahui, gerai pertama Starbucks membentuk serikat pekerja pada Desember 2021. Sejak saat itu, sekitar 46 gerai ikut-ikutan berserikat. Hingga kini, tercatat sudah 237 gerai yang mengajukan petisi ke Dewan Hubungan Tenaga Kerja Nasional.