Ketika suku bunga acuan naik, maka dolar AS akan semakin perkasa. Imbasnya, harga emas otomatis akan tertekan.
"Malam ini AS akan merilis data survei tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi AS dari Universitas Michigan. Data ini bisa kembali menurunkan harga emas bila hasilnya lebih bagus dari proyeksi," kata Ariston melansir dari CNNIndonesia.com.
Baca Juga:
Emas dan Kripto, 2 Pilar Keuangan di Era Ketidakpastian Ekonomi Dunia
Hari ini, Ariston memproyeksi harga emas internasional bergerak dalam rentang support US$1.650 per troy ons dan resistance US$1.690 per troy ons. [tum]