Lalu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) turun dari 2,4 persen menjadi 2,2 persen di tengah kenaikan kredit sepanjang semester I 2022.
Lebih lanjut Jahja mengatakan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) BCA naik 17,3 persen menjadi Rp817,8 triliun pada Juni 2022. Jumlah itu berkontribusi sebesar 81 persen dari total Dana Pihak Ketiga (DPK).
Baca Juga:
Penenun Sumba Timur Produksi Wastra Otentik dan Ecofriendly Bersama Bakti BCA dan WARLAMI
CASA merupakan dana murah yang diperoleh perbankan dari tabungan dan giro.
"Pertumbuhan CASA menjadi penopang utama pencapaian DPK, untuk pertama kali, menyentuh milestone Rp1.000 triliun. Per Juni 2022, total DPK tumbuh 12,9 persen menjadi Rp1.011 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 11,9 persen menjadi Rp1.264 triliun," jelas Jahja.
Dengan seluruh pencapaian ini, Jahja akan merevisi Rencana Bisnis Bank (RBB). BCA menaikkan target pertumbuhan kredit dari 8 persen menjadi 10 persen pada 2022.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Peletakan Batu Pertama Hotel Swasta di IKN
"Kami ubah untuk menunjukkan rasa optimisme, kalau tadinya sekitar 8 persen sekarang mulai ke arah 10 persen," tutup Jahja. [tum]