Konsumen.WahanaNews.co | Terkait isu yang beredar di Facebook yang menyatakan bahwa kualitas BBM jenis pertalite (RON 90) menurun dan semakin boros pasca harganya naik, PT Pertamina (Persero) buka suara.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting meyakinkan pertalite tidak mengalami perubahan spesifikasi. Adapun standar dan mutu pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan Di Dalam Negeri.
Baca Juga:
Polisi Gerebek SPBU di Medan, Terbukti Oplos Pertalite dengan Bensin Oktan 87
Ia menyebut batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar diantaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP).
"Saat ini hasil uji RVP dari pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diijinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal)," ungkap Irto kepada CNNIndonesia.com, Selasa (20/9).
Menurutnya, penguapan dapat berubah lebih cepat jika temperatur penyimpanan meningkat. Secara spesifikasi, batasan maksimum untuk penguapan pertalite adalah 10 persen, dibatasi maksimal 74 derajat celsius.
Baca Juga:
Ojol Kendari Protes, Pertalite Diduga Oplosan hingga Bikin Motor Mogok
Secara umum, kata Irto, produk pertalite ada di suhu 50 derajat celcius. Artinya, pada saat temperatur 50 derajat celsius, BBM subsidi itu sudah bisa menguap hingga 10 persen.
"Semakin tinggi temperatur, maka akan semakin tinggi tingkat penguapannya," sambungnya.
Lebih lanjut, Irto menuturkan melalui lembaga penyalur resmi seperti SPBU dan Pertashop, Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan produk-produk BBM berkualitas sesuai dengan spesifikasi.