Ketiga, bisnis kargo yang mewadahi para pelaku ekonomi digital (e-commerce) yang pertumbuhannya begitu pesat. Hal ini tentu berdampak pada pengiriman barang dari industri e-commerce ke berbagai wilayah.
"Di dalam perjalanan memang kami melihat juga peluang kita transhipment khususnya antara negara-negara di China, Eropa dengan di Australia karena ada keterbatasan penerbangan langsung ke Australia untuk kargo," jelasnya.
Baca Juga:
Wamildan Tsani Panjaitan Dirut Baru Garuda Indonesia
Meski demikian, Irfan tidak merinci seberapa besar penurunan tarif bagasi kargo yang dilakukan dan juga kapan akan mulai diberlakukan.
Melansir dari CNNIndonesia pada website resmi Garuda Indonesia www.garuda-indonesia.com, saat ini tarif bagasi kargo yang ditetapkan berbeda tergantung pada daerah asal dan tujuan. Sebagai contoh, untuk penerbangan dari Jakarta (CGK) ke Medan (KNO) ditetapkan tarif Rp38.850 per kilogram (kg) untuk kelebihan bagasi kargo.
Kemudian, rute Jakarta (CGK) ke Surabaya (SUB) ditetapkan tarif Rp27.750 per kg untuk kelebihan bagasi penumpang. Lalu rute Jakarta (CGK) ke Bali (DPS) serta Jakarta (CGK) ke Yogyakarta (YIA) tarifnya juga sebesar Rp27.750 per kg untuk setiap kelebihan muatan yang ditetapkan. [tum]