Konsumen.WahanaNews.co | Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat pada perdagangan Senin (5/12).
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya melihat pergerakan IHSG belum beranjak dari rentang konsolidasi wajar.
Baca Juga:
Tren Penguatan IHSG Terus Berlanjut, Bos Danantara Klaim Ini Sinyal Positif Buat Investor
Meski demikian, capital inflow secara year to date (ytd) menunjukkan minat investor asing yang masih cukup tinggi terhadap pasar modal Indonesia.
"Namun masih minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG cenderung membuat IHSG bergerak sideways," kata William dalam riset hariannya.
Ia memprediksi momentum tekanan masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang.
Baca Juga:
IHSG BEI Diperkirakan Mendatar, Pelaku Pasar Menanti Data IKK Indonesia
William memproyeksi indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.836 dan resistance 7.123. Sementara untuk saham pilihan, ia merekomendasikan BMRI, SMGR, BBNI, TLKM, GGRM, AKRA, CTRA.
Sanada, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG berpotensi kembali menguat di awal pekan ini.
"IHSG berpeluang menguat untuk menguji rentang area 7,040-7,060 terlebih dahulu, selama tidak terkoreksi ke bawah 6,955," ujar Herditya.
Ia memperkirakan skenario IHSG masih berada pada bagian dari wave c dari wave (x) pada label hitam.
Namun demikian, menurutnya investor harus mewaspadai apabila IHSG menembus 6,955. Pasalnya, IHSG masih berada pada bagian dari wave (ii) pada label merah sehingga IHSG rawan menuju ke 6,890 hingga 6,937.
Herditya memperkirakan hari ini IHSG bakal bergerak dalam rentang support 6.890 dan resistance 7.128.
IHSG ditutup di level 7.019 pada akhir pekan ini. Indeks saham melemah hanya 1,164 poin atau minus 0,02 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp15.692 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 49.317 miliar saham.
Pada penutupan kali ini, 213 saham menguat, 330 terkoreksi, dan 169 lainnya stagnan. [tum]