Hanya saja Didik belum mau membeberkan nilai pengadaan trainset ini, karena masih tahap nota kesepahaman.
"kalau dilihat mahalan mana tentu mahalan yang baru dong. secara cost masih terlalu dini, ini masih MoU. nanti detailnya akan di elaborate oleh PT KCI," kata Didiek.
Baca Juga:
Enam Orang Tewas dalam Kecelakaan Mobil dengan Kereta Api di Deli Serdang
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Roppiq Lutzfi Azhar mengatakan adanya penambahan kereta api ini untuk mengantisipasi volume penumpang KRL yang meningkat di 2024-2025. Terlebih infrastruktur KRL juga terus ditambah oleh operator dan Kementerian Perhubungan.
"Ada double track di Bekasi-Manggarai, juga modernisasi persinyalan arah Bogor sehingga headway menjadi 3 menit darir 5 menit, begitu juga pembaharuan di arah serpong. perhitungan kami kebutuhan KRL di tahun 2024 - 2025 itu kita butuh 16 train set baru," kata Roppiq.
Roppiq menjelaskan berdasarkan timelinenya PT INKA akan mengirimkan trainset pertama pada pertengahan 2024 dan secara bertahap nanti seluruhnya bisa dikirimkan pada pertengahan 2025 mendatang. Adapun mereka belum mau membicarakan mengenai skema pembiayaannya.
Baca Juga:
KAI Luncurkan Film Pendek Ruang Tunggu, Berceritera Ketertarikan Masyarakat Terhadap Transportasi Kereta Api
Direktur Utama PT Industri Kereta Api (Persero) Budi Noviantoro, menjelaskan skema pembelian yang akan dilakukan PT KAI merupakan beli putus.
"Beberapa skema sudah didiskusikan, ada leasing segala macem. tapi kelihatannya yang terakhir itu beli putus," kata Budi. [tum]