Konsumen.WahanaNews.co | Tabungan haji milik Penjaga SD Negeri Lojiwetan, Samin (53) yang habis dimakan rayap beberapa waktu lalu, tidak semua diganti Bank Indonesia.
Bank Indonesia hanya mengganti kurang dari separuh uang yang dimakan rayap tersebut.
Baca Juga:
Capaian Kolaborasi Kendalikan Inflasi Pangan di Papua Barat Daya Tahun 2024, Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Gelar Torang Locavore
Samin menuturkan dari sekitar Rp45 juta-Rp50 juta uang yang dimakan rayap, BI hanya mau mengganti Rp20,22 juta karena itu yang memenuhi syarat penggantian. Sesuai aturan, BI memang hanya bisa mengganti uang yang rusak jika luasan kerusakannya minimal 66 persen atau 2/3 uang utuh.
"Alhamdulillah yang bisa dirangkai Rp 20,22 juta. Yang lainnya sudah ajur mumur (hancur lebur), tidak bisa (diganti)," katanya saat ditemui di SDN Lojiwetan, Kamis (15/9).
Untuk merangkai sisa-sisa uang yang dimakan rayap itu, Samin dibantu sejumlah pegawai Kantor Perwakilan BI Kota Solo. Pada Selasa (13/9), saat Samin menyadari uangnya dimakan rayap, upaya merangkai uang dilakukan di Kantor Perwakilan (KPw) BI Kota Solo hingga siang hari.
Baca Juga:
Bank Indonesia Kaltim: Pembangunan IKN Berdampak Positif pada Perekonomian Daerah
"Itu kita dapat Rp 9,91 juta," katanya.
Upaya merekonstruksi kemudian dilanjutkan di kediaman Samin di SDN Lojiwetan. Waktu itu, Samin dibantu lima pegawai KPw BI Solo berhasil menyusun kembali sisa-sisa uangnya hingga terkumpul Rp 10,31 juta.
"Alhamdulillah semalam dibantu bapak-bapak sama mbak-mbak dari BI sampai setengah 11 malam," katanya.
Ia pun berterima kasih kepada pihak BI yang sudah membantunya. Ia mengaku kesulitan karena tidak memahami cara merangkai potongan-potongan uang agar memenuhi syarat penggantian.
"Kalau saya nggak dibantu tidak bisa merangkai itu. Warnanya, ini tahun sekian, wis nggak tahu itu," katanya.
Penyerahan uang pengganti untuk Samin sendiri dilakukan di Kpw BI Kota Solo. Samin ditemani istrinya, Sri Kadarwati dan Kepala SDN Lojiwetan, Hastara berangkat menggunakan mobil jemputan dari KPw BI Kota Solo.
Saat penyerahan, Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo mengatakan sisa uang Samin tidak bisa mendapat ganti karena kondisinya yang sudah rusak parah.
"Selebihnya, yang potongan-potongan kecil tidak dapat direkonstruksi," katanya.
Ia pun mengimbau agar masyarakat menabung uang di bank demi keamanan dan kenyamanan. Tidak seperti Samin harus kehilangan uang tabungan yang dikumpulkan selama 2,5 tahun karena dimakan rayap.
Menabung di celengan, kata Joko, boleh sebaiknya hanya digunakan untuk mengumpulkan uang sementara.
"Boleh menyimpan di celengan kalau takut terlalu sedikit, pergi ke bank jadi merepotkan Tapi tiap bulan atau dua bulan sekali harus disetorkan. Sehingga kalau ada kerusakan lebih cepat teridentifikasi," katanya. [tum]