KONSUMEN.net | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan, Kementerian Perdagangan terus mendorong pengembangan ekspor komoditas buah mangga Indonesia secara masif.
Langkah ini selain selaras dengan program ekspor mangga yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk mendunia, sekaligus untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Penegasan ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam acara panen raya dan ekspor perdana mangga Indramayu di Desa Mangunjaya, Indramayu, Jawa Barat pada Kamis (13/10). Turut hadir pada acara ini Bupati Indramayu Nina Agustina. Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan yaitu Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kasan.
"Komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan seperti mangga memiliki potensi besar menambah pundi-pundi devisa negara dan menjadi andalan untuk dipasarkan guna memenuhi kebutuhan pasar ekspor. Pascapandemi Covid-19, masyarakat seluruh dunia mulai menerapkan pola hidup sehat untuk menjaga stamina dengan mengkonsumsi buah yang sarat dengan kandungan vitamin," kata Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor mangga dari Indonesia ke dunia pada 2021 tercatat sebesar USD 4,56 juta dengan jumlah 3.112 ton.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Indonesia berada pada posisi ke-21 dari urutan negara pengekspor mangga di dunia dengan negara tujuan ekspor di antaranya Singapura (USD 1,18 juta), Kanada (USD 0,76 juta), Amerika Serikat (USD 0,63 juta), dan Vietnam (USD 0,6 juta).
Sementara data impor dunia tercatat sebesar sebesar USD 4,2 miliar pada 2021. Dengan demikian, pangsa mangga Indonesia di pasar Internasional masih sebesar 0,1 persen.
"Ini dapat menjadi peluang besar dalam peningkatan ekspor buah di Indonesia," jelas Mendag Zulkifli Hasan.