Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, dengan mengonsumsi buah dalam negeri, masyarakat dapat memperoleh manfaat langsung, antara lain kebutuhan vitamin yang terpenuhi, dan meningkatkan petani buah lokal. Selain itu, dengan mengkonsumsi buah dalam negeri, impor buah dapat ditekan.
"Kualitas komoditas buah-buahan nusantara kini tidak kalah dengan kualitas buah impor. Harapan ke depan
adalah terjadinya peningkatan produksi buah yang sejalan dengan peningkatan konsumsi buah masyarakat.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Situasi itu akan mendorong petani lebih semangat berbudidaya, dan juga akan dapat meningkatkan pendapatannya dengan memproduksi buah sesuai kebutuhan masyarakat," pungkas Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Gabungan Kelompok Karya Tani Bakti atas suksesnya kegiatan ekspor.
Menurutnya, jumlah produksi mangga di Indonesia cukup tinggi dan berada di urutan ketiga kategori produksi tanaman buah terbanyak setelah pisang dan nanas.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
“Jumlah produksi mangga di Indonesia mencapai 2,8 juta ton lebih pada tahun 2021 yang sebagian besar dipasarkan di dalam negeri dan juga diekspor. Produksi mangga provinsi Jawa Barat sendiri mencapai 444 ribu ton dan menempati 3 posisi ketiga setelah Jawa Timur sebesar 1,1 juta ton disusul Jawa Tengah sebesar 457 ton pada tahun 2021,” papar Mendag Zulkifli Hasan.
Sementara Nina menjelaskan, Indramayu menjadi salah satu daerah di Jawa Barat yang memproduksi beraneka jenis mangga. Namun, faktanya tidak semua masyarakat mengetahui bahwa buah mangga yang nikmat dan memiliki rasa yang khas itu berasal dari Indramayu.
“Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Indramayu akan mempromosikan dan memperkenalkan komoditas mangga agar semakin dikenal di masyarakat nusantara.