Kemudian Jawa Timur dan Bali Nusa Tenggara ada 10.113 desa dan 35.350 outlet, Sulawesi 8.637 desa dan 28.408 outlet, Kalimantan 5.665 desa dengan 13.554 outlet.
"Melalui program OVOO, Pertamina akan berkomitmen memastikan kelurahan yang belum ada outlet LPG subsidi. Ini adalah target prioritas Pertamina dalam memperluas jaringan outlet LPG ke depan," ujar Irto dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (23/8/2022).
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Pada tahun 2022, Pemerintah melalui Pertamina menargetkan 92 titik BBM 1 Harga. Pertamina juga telah mengembangkan 217.687 pangkalan LPG 3 kg yang tersebar di 61.842 desa.
Melalui OVOO Pertamina akan terus memperluas infrastruktur penyaluran LPG 3 kg hingga ke seluruh pedesaan, agar lebih mudah terjangkau dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
Melalui infrastruktur distribusi energi yang telah dibangun, Pertamina sepanjang Januari- April 2022 telah mengalirkan Solar bersubsidi dengan volume sekitar 5,2 juta KL, Pertalite sekitar 9 juta KL dan LPG Subsidi dengan volume sekitar 2,5 juta Metrik Ton.
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
"Pertamina didukung seluruh stakeholder akan terus memastikan penyediaan dan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi agar subsidi Pemerintah yang demikian besar tahun ini dapat dimanfaatkan dengan baik, tepat sasaran dan tidak over kuota" kata Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari.
Di sisi lain, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwanto mengapresiasi langkah pemerintah dan Pertamina dalam mendukung penyaluran subsidi LPG subsidi ke seluruh penjuru negeri lewat program OVOO. [JP]