SCI ini menjadi pedoman umum bagi PLN group dalam menjalankan bisnis. Teknis bagaimana menciptakan iklim kerja yang sehat dan memberikan kesempatan yang besar bagi perempuan di PLN untuk mengukir prestasi dan mendorong karirnya.
“Kita ambil momen hari ini sebagai bukti komitmen di PLN terkait pengarusutamaan gender di lingkungan PLN. Ini menjadi penting bagi kita dan kita membutuhkan suatu kerangka korporasi yang dibungkus ESG Framework yang mendorong perempuan PLN lebih berdaya,” ujar Sinthya.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Kata dia, saat ini dari 13.400 pejabat struktural di PLN, jumlah perempuan baru mencapai sekitar 13 persen atau sekitar seribuan srikandi.
Sebagai tambahan, kata dia, untuk target KPI (Key Performance Indicators) target wanita dari manajer atas sampai manajer dasar sudah mencapai 19 persen. Hal itu sudah melebihi target target KPI dari BUMN sebesar 15 persen.
“Nanti, pada 2022 menjadi 20 persen. Namun catatan kami, yang 19 persen itu hanya di manajemen dasar, yang manajemen menengah dan atas masih terbatas,” ucapnya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Dia menegaskan, karier bagi perempuan bukan semata karier. Tetapi lebih kepada keyakinan bahwa keberadaan perempuan dalam tim manajemen baik itu pembuat keputusan dan eksekusi akan memberikan produktivitas lebih. Di mana hasil berbagai survei, keberagaman dalam suatu tim akan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Ketua Task Force Srikandi PLN Chairani Rahmatullah menjelaskan sejak setahun terakhir, berbagai program pengembangan dalam rangka pemberdayaan perempuan telah dilaksanakan Srikandi PLN, baik itu secara internal maupun bekerja sama dengan lembaga lain seperti ADB dan USAID seperti kegiatan capacity building, coaching program, dan lain-lain.
Ani mengatakan, puncak kegiatan Srikandi PLN tahun 2021 adalah terlaksananya PLN Women Summit 2021 pada Desember lalu yang dihadiri lebih dari 250 Srikandi PLN yang menduduki pimpinan unit baik ULP, ULT, UP3 maupun unit induk dan Srikandi PLN yang menduduki manajemen posisi menengah dan manajemen atas di kantor pusat.