Bukan cuma di Brasil, kedelai Amerika Serikat (AS) juga naik harganya. Kenaikan harga ini terjadi karena inflasi mendorong kenaikan harga input produksi kedelai di negeri Paman Sam.
"Inflasi di Amerika capai 7% berdampak pada kenaikan harga input produksinya. Belum lagi, ada shortage tenaga kerja, kenaikan biaya lahan, dan ketidakpastian cuaca di negara produsen yang sebabkan petani kedelai di Amerika naikkan harga," ungkap Oke.
Baca Juga:
Mendag Zulhas: Harga Kedelai Naik Imbas Melemahnya Rupiah
Harga kedelai di minggu pertama Februari 2022 mencapai US$ 15,77 per bushel (1 bushel=27,2 kg) alias Rp 11.240 per kg di tingkat importir dalam negeri. Oke menjelaskan kenaikan harga kedelai perkiraannya akan menyentuh puncaknya di bulan Mei dengan harga mencapai US$ 15,79 per bushel.
Harga akan berjalan turun sampai Juli, namun masih tergolong tinggi atau sekitar US$ 15,74 per bushel. Oke memperkirakan di tingkat perajin tahu dan tempe harga kedelai akan bergerak tinggi di sekitar Rp 11.500-12.000 per kg beberapa bulan ke depan. [JP]