Perapki.WahanaNews.co | Seorang oknum calon pendeta di Alor, Nusa Tenggara Timur diduga melakukan pelecehan seksual terhadap belasan anak di bawah umur.
Para korban kekerasan seksual dan pelecehan seksual di Alor, Nusa Tenggara Timur itu, mengaku selain disetubuhi juga dipaksa foto bugil dan direkam video oleh tersangka Sepriyanto Ayub Snae atau SAS oknum calon pendeta GMIT.
Baca Juga:
Cabuli Anak di Bawah Umur, Sekretaris Camat di NTT Ditangkap Polisi
Foto bugil dan rekaman video tersebut digunakan tersangka untuk mengancam para korban jika menolak diajak bersetubuh.
Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polres Alor, Iptu. Yames Jems Mbau melansir CNNIndonesia.com, Sabtu (10/9).
"Ada dugaan tersangka mengambil (merekam) video dan melakukan foto bugil terhadap para korban. Ini (foto dan video) yang dipakai tersangka untuk mengancam para korban jika menolak disetubuhi," kata Yames.
Baca Juga:
Ruas Jalan di TTS NTT Ambles Imbas Gempa M 7,5 Maluku
Menurut Yames dari hasil pemeriksaan saksi korban dan penyelidikan, tersangka SAS selalu mengancam akan menyebarkan video yang direkamnya saat bersetubuh dengan korban.
SAS juga mengancam akan menyebarkan foto-foto bugil para korban.
Ancaman tersangka itu yang membuat para korban takut sehingga selalu menuruti perintah tersangka. Dari ancaman itu pula tersangka berulangkali melalukan kekerasan seksual dan pelecehan seksual terhadap belasan korbannya.