Advokat.WahanaNews.co | Bupati Cianjur Herman Suherman membantah menyelewengkan bantuan bencana gempa dari Emirates Red Crescent. Herman mengatakan tak mungkin dirinya menjual bantuan tersebut ke pasar.
"Yang namanya bantuan itu, mohon maaf tidak mungkin dijual oleh bupati ke pasar. Mana ada bupati jual bantuan ke pasar. Bupati banyak kerjaan yang lain, saya masih fokus untuk penanganan bencana," ujar Herman, Senin (26/12), dikutip dari detik.com.
Baca Juga:
Konflik Antar Pendukung Bupati dan Wakil di Puncak Jaya: 9 Orang Meninggal 428 Terluka
Menurutnya, terlalu naif jika menjual bantuan, sedangkan masyarakat sedang berduka akibat bencana. Terlebih masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Sejak awal, Herman mengaku sudah mengingatkan jajarannya tak menyelewengkan bantuan korban bencana baik berupa barang atau uang karena bisa terancam hukuman mati.
"Saya sudah sering sampaikan, awas bantuan jangan dikurangi, jangan dikorupsi. Seharusnya menambah bantuan. Kalau berani korupsi, siap-siap hukuman mati. Saya selalu sampaikan itu, mana mungkin saya yang mengingatkan tapi saya yang melakukan," katanya.
Baca Juga:
Razia Warung saat Ramadan di Garut Berujung Ricuh, Bupati Angkat Bicara
Herman mengatakan penyaluran bantuan baik uang ataupun barang pasti tercatat. Menurutnya, donasi uang akan tercatat oleh tim donasi uang dan bantuan barang tercatat di bagian logistik.
"Bantuan yang melalui Pemda pasti tercatat, mulai dari barang masuk dan barang keluar. Kemudian siapa yang mengajukan, siapa yang menerima itu juga tercatat. Dan data itu dibuka secara transparan," ujarnya.
"Saya sudah meminta Itda untuk periksa lagi di lapangan, untuk memastikan tidak ada penyimpangan," kata Herman menambahakan.