Sementara itu, terduga teroris lainnya berinisial AG turut terlibat membantu membiayai JI pada saat kelompok teror itu mengalami masa darurat.
AG merupakan Ketua Syam Organizer pada tahun 2021 sampai lembaga amal itu dibubarkan pada tahun ini.
Baca Juga:
Sepekan Terakhir Densus 88 Total Tangkap 9 Teroris JI dan JAD
Di samping itu, AG merupakan Koordinator Syam Organizer Kepulauan Riau, termasuk di antaranya saat rakernas di Yogyakarta.
Terduga teroris ketiga, WF, juga diyakini terlibat sebagai perwakilan Syam Organizer yang menyerahkan uang sebesar Rp80 juta ke Bendahara Syam Organizer Pusat, DS.
WF pernah menjabat sebagai Sekretaris Syam Organizer pada tahun 2016, penggalang dana pada tahun 2016—2021, dan Bendahara Syam Organizer pada tahun 2018—2021. WF juga tiap tahunnya mengikuti Rakernas Syam Organizer di Yogyakarta sejak 2016 sampai dengan 2019.
Baca Juga:
26 Pengungsi Rohingya Kabur dari Penampungan di Pekanbaru
Terduga teroris keempat, MU, ditangkap oleh Densus 88 karena dia merupakan Koordinator Daerah Syam Organizer Kepulauan Riau. MU juga alumnus Pondok Pesantren Ngruki di Solo, Jawa Tengah, yang diyakini punya keterkaitan dengan JI.
"MU pernah datang atas undangan AK (JI Sumatera Utara) dalam rangka pembahasan tentang perkembangan dakwah dan perekrutan JU di Riau," kata Ahmad Ramadhan. (tum)