Selain pelambatan internet, kata Isnur, juga terjadi pemadaman listrik di Desa Wadas. Hal ini, lanjutnya, juga turut berdampak pada upaya penyebaran informasi oleh warga.
"Listrik yang padam menyebabkan banyak hal, informasi misalnya televisi ataupun handphone yang lowbat enggak bisa dilakukan untuk percepatan informasi ke luar," tutur Isnur.
Baca Juga:
Nihil Data Lokasi Tambang Desa Wadas, LBH Curigai BPN Yogyakarta
Diketahui, aparat kepolisian berseragam dan perlengkapan komplit masuk dan mengepung Desa Wadas pada Selasa (8/2) pagi.
Kedatangan aparat diklaim untuk mendampingi tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengukur lahan untuk pembangunan proyek Bendungan Bener.
Kala itu, aparat kepolisian menyusuri desa sambil mencopot sejumlah spanduk berisi penolakan tambang batu andesit untuk Bendungan Bener serta merampas sejumlah peralatan milik warga.
Baca Juga:
Komnas HAM Minta Pelaku Kekerasan Wadas Disanksi
Buntutnya, polisi menangkap puluhan warga yang dianggap melawan, mulai dari lansia hingga anak di bawah umur. Namun, puluhan warga itu akhirnya dilepaskan dan kembali ke rumah masing-masing. [tum]