Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, penghapusan itu bertujuan "untuk memperbaiki kualitas bahan bakar dan mengurangi emisi karbon".
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih menjelaskan, Indonesia kini memasuki masa transisi dimana Premium akan digantikan dengan Pertalite, sebelum akhirnya menggunakan BBM yang ramah lingkungan.
Baca Juga:
Sediakan Layanan Premium, PLN Jamin Keandalan Listrik Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
Sementara itu, Pertamina menegaskan, tahun 2022 tetap menyediakan Pertalite di SPBU di Indonesia.
Perubahan dari Premium ke Pertalite disebut akan mampu menurunkan kadar emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 14%. Lalu, perubahan ke Pertamax berpotensi akan menurunkan kembali emisi CO2 sebesar 27%.
'Seribu, dua ribu itu berdampak besar buat kami'
Baca Juga:
Pertamina Resmi Hapus BBM Beroktan Rendah Premiun Mulai Tahun Depan
Misong, 38 tahun, warga Bekasi, bekerja sebagai pengemudi ojek online. Di masa pandemi, dia memperoleh pemasukan rata-rata Rp100.000 per hari.
Ia menghabiskan bahan bakar Pertalite sebesar Rp30.000 per hari dengan harga Rp7.650 per liter.
Jika menggunakan Pertamax seharga Rp9.000 atau Pertamax Turbo Rp12.000, Misong mengaku cukup berat.