Dwi Sawung dari Walhi melihat rencana itu memiliki "motif ekonomi yang dibungkus dengan alasan lingkungan".
"Jika benar-benar peduli lingkungan. Lalu mengapa pemerintah pusat banding dalam putusan polusi udara [Jakarta]? Kalau soal lingkungan, harusnya dari kemarin-kemarin, bukannya sekarang," kata Sawung.
Baca Juga:
Sediakan Layanan Premium, PLN Jamin Keandalan Listrik Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
Sawung menjelaskan, sejak dulu, Walhi telah mendorong pemerintah untuk mengganti ke standar emisi gas buangan Euro 4.
Premium memiliki nilai oktan (Research Octane Number/RON) 88, dan Pertalite mengandung RON 90.
Sementara dalam standar Euro 4, nilai RON minimal adalah 91, yang terkandung dalam BBM Pertamax dengan RON 92, dan Pertamax Turbo dengan RON 98.
Baca Juga:
Pertamina Resmi Hapus BBM Beroktan Rendah Premiun Mulai Tahun Depan
APBN yang membengkak dan potensi hiperinflasi
Direktur dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai, rencana penghapusan tersebut disebabkan oleh membengkaknya APBN, di masa pandemi, yang menyebabkan utang kini mencapai Rp6.711 triliun.
Sementara di sisi lain, pemerintah dituntut untuk menurunkan tingkat defisit anggaran di bawah 3% hingga tahun 2023.