Menurut Nisfie, ada tiga alasan orang bisa sampai terjebak dalam investasi bodong yakni, edukasi zaman, pola asuh saat kecil dan pemandangan indah orang bergelimang harta di situasi krisis.
1. Edukasi zaman
Baca Juga:
Rp 950 Juta Uang Doni Salmanan Diserahkan Reza Arap ke Bareskrim
Tanpa Anda sadari, zaman 'mendidik' orang untuk menikmati sesuatu yang instan. Salah satu yang paling terasa adalah berbagai hal bisa Anda lakukan dan didapat cukup dengan menekan tombol.
"Edukasi zaman, zaman yang membuat kita dalam kondisi bisa cepat kok, ngapain pake lama? Kalau bisa gampang, ngapain dipersulit? Zaman ini serba mudah, orang-orang tidak terlatih untuk tekun dan sabar. Kalau sabar kan rela menunggu, menahan diri, sedangkan instan, tidak," jelas Nisfie.
2. Pola asuh saat kecil
Baca Juga:
Aset Doni Salmanan Turut Diinvestasikan pada Trading Kripto
Jika melihat generasi sekarang lebih suka sesuatu yang instan, patut ditilik bagaimana pola asuh orang tuanya.
Pola asuh semasa kecil turut berkontribusi pada karakter orang yang kurang terlatih menikmati proses. Anak terbiasa dalam kondisi serba ada, serba tersedia tanpa harus berusaha.
Nisfie memberikan contoh, anak belum merasa haus atau lapar tapi orang tua sudah menyediakan kebutuhannya. Padahal anak bisa saja mengkomunikasikan kebutuhannya lewat menangis atau merengek.