Melihat penyebab-penyebabnya, rasanya sulit mencegah diri agar tidak terjebak tawaran investasi bodong. Namun Nisfie mengingatkan bahwa masih ada satu hal yang bisa dikendalikan yakni, faktor ketiga.
Anda banyak mendapat ekspos betapa mudahnya hidup sebagai orang kaya baik lewat media massa maupun media sosial. Hanya saja, Anda tidak akan mudah silau dengan pemandangan indah ini jika banyak bersyukur.
Baca Juga:
Indra Bekti Disebut Kena Pendarahan Otak, Bagaimana Kronologinya?
Terdengar klise memang, tetapi Nisfie berkata dengan cara sederhana ini Anda bisa jauh dari jebakan penipuan.
"Bersyukur dengan apa yang ada. Grateful, mindful. Happiness bukan dari jumlah uang sebetulnya, tapi apa yang bisa kita lakukan. Kita bersyukur, meski tidak sekaya orang-orang ini, tapi tidak terjebak dalam khayalan yang bisa mencelakakan diri," katanya.
Dia menambahkan, tanpa rasa syukur orang mudah sekali terjebak mimpi atau halusinasi bisa kaya secara instan. Para penipu ini begitu pandai memainkan logika calon korbannya bermodal 'need' dan 'trust'.
Baca Juga:
Kronologi Indra Bekti Dikabarkan Alami Pendarahan Otak
Saat keduanya sudah dipegang, si penipu bisa melancarkan aksinya dengan mudah.
"Need, kebutuhan orang itu tidak pernah habis. Dikasih Rp 5 juta cukup, dikasih Rp 10 juta cukup, enggak pernah ada lebihnya. Kemudian trust, yang nipu ini penampilannya ideal, wujud kekayaannya ada, enggak ngomong doang," jelasnya. [tum]