"Jadi, pilih laki-laki atau perempuan?"
"Tidak keduanya. Di tengah-tengah, makanya gender netral," kata MNA.
Baca Juga:
Pemprov Sulbar Gandeng Unhas Makassar dalam Program 1.000 Beasiswa S2
"Tidak ada netral," jawab dosen.
Dosen itu kemudian memanggil panitia dan meminta agar MNA membawa tasnya dari ruangan.
Dalam keterangannya, Sabtu (20/8), Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa mengatakan peristiwa itu sudah diselesaikan oleh fakultas. Pihak fakultas mengaku telah memanggil orang tua MNA untuk dimediasi.
Baca Juga:
PT Pos Indonesia dan BUMU Unhas Kerja Sama Pengembangan Layanan Logistik
Setelah kejadian itu, Jamaluddin menegaskan Unhas merupakan lembaga pendidikan tinggi yang inklusif. Ia mengatakan Unhas terbuka bagi semua orang.
"Bahwa ini Unhas inklusif ya. Bahwa Unhas ini terbuka untuk semua. Kita tentu juga terbuka sedikit peluang, kita perbaiki dan kita minta maaf kalau perlu," kata Jamaluddin di Unhas, Makassar.
Menurutnya, peristiwa pengusiran MNA adalah perselisihan biasa. Jamaluddin memastikan persoalan itu diselesaikan dengan baik.