Ia pun tidak sepakat jika peristiwa itu disebut sebagai 'pengusiran'. Menurut Jamaluddin, dosen yang ada di ruangan itu hanya menggunakan suara keras.
"Saya kira bukan pengusiran, saya kira bahasa bahasa itu biasa dalam penerimaan mahasiswa baru, suara keras. Kita pasti ambil langkah," tuturnya. [tum]