"Banjir nggak (belum ada), tapi ya (dikhawatirkan) banyaknya hujan merusak hasil panen," jelasnya.
Kekhawatiran juga dirasakan oleh Ketua Umum Koperasi Pasar Induk Cipinang Zulkifli Rasyid yang mengatakan curah hujan tinggi membuat harga beras ikut terkerek sejak Agustus 2022.
Baca Juga:
Pemerintah Tetapkan Peraturan HET Beras Medium dan Premium melalui Bapanas
"Kendalanya pasokan dari daerah berkurang sedangkan permintaan pasarnya meningkat," jelasnya.
Menurut Zulkifli, saat ini petani beras tengah memasuki masa tanam, dan diperkirakan panen pada awal tahun depan atau 100 hari.
Jika hujan terus terjadi, maka dikhawatirkan akan terjadi gagal panen, sehingga stok beras akan makin berkurang.
Baca Juga:
Polsek Simanindo Menanam Cabe pada Peringatan HUT HKG-PKK Ke-52
"Sekarang ini ada pane tapi panen gadu (satu-satu/tidak merata) tidak mencukupi. Jadi yang kita khawatirkan nanti Desember, Januari, Februari gimana? Sekarang aja stok Bulog sudah berkurang," tegasnya.
Zulkifli menyebutkan saat ini harga beras di Pasar Cipinang sebesar Rp9.200 per kg untuk jenis medium dan Rp10.500 per kg - Rp11 ribu per kg untuk jenis premium.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari mengatakan belum ada kendala atau masalah akibat curah hujan ke hasil pertanian bawang merah.