"Dari 10 GWh ini cukup signifikan karena dapat menghasilkan cukup hampir 3-4 juta two-wheels EV dan sekitar hampir 100 ribu roda empat," kata Toto.
Meski begitu, periode yang paling penting bagi Indonesia adalah pada 2025-2026, di mana pada tahun tersebut RI bakal memproduksi baterai secara masal dengan bahan baku produk nikel olahan dari dalam negeri. Sementara sebelum periode tersebut, bahan baku untuk pembuatan baterai masih mengandalkan impor, termasuk lithium maupun produk nikel olahan untuk bahan baku baterai. [tum]