Konsumen.WahanaNews.co | Terkait temuan paket bantuan sosial (bansos) beras yang terkubur di Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) buka suara.
Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal mengatakan bahan pokok tersebut merupakan program bantuan presiden periode Mei-Juni 2020.
Baca Juga:
Bulog Samarinda Siapkan Gerakan Pangan Murah Atasi Kenaikan Harga Beras Mahulu
Ia menyebut untuk mempercepat penerimaan beras bantuan presiden itu, pihaknya bekerja sama dengan pihak lain sebagai transporter yang mengantarkan beras tersebut kepada warga penerima manfaat.
"Dalam program tersebut tidak ada warga yang dirugikan, mengingat hasil evaluasi dan monitor yang dilakukan Bulog, termasuk peran pengantarnya pada saat itu berjalan baik sebagaimana mestinya," kata Iqbal melalui keterangan resmi, Selasa (2/8).
Ia pun menuturkan kronologi terkait temuan beras bansos yang dikubur.
Baca Juga:
Bulog Bantu Alsintan untuk Tingkatkan Produktivitas Petani Tebu di Blora
Pada periode Mei-Juni 2020, pihak pengantar akan mengirimkan beras kepada warga penerima bantuan beras presiden. Namun, dalam perjalanannya ada kendala yang mengakibatkan beras tersebut mengalami sedikit kerusakan.
Pada saat itu juga, pihak ketiga segera menghubungi Bulog untuk membeli beras pengganti agar segera diantar kepada warga penerima. Iqbal mengatakan pihak ketiga sudah menggantinya dengan beras berkualitas baik dan diterima oleh seluruh warga penerima manfaat.
Menurutnya, beras yang rusak tersebut menjadi tanggung jawab pihak ketiga, dan bukan lagi menjadi tanggung jawab Bulog.
Iqbal juga menegaskan dalam setiap pengeluaran beras dari gudang, ada prosedur standar yang harus dilakukan dan tercatat secara pasti. Hal itu dilakukan guna memastikan proses quality control betul-betul berjalan dengan baik.
Selain itu, deskripsi pelaksanaan tugas antara Bulog sebagai penyedia beras dan pihak ketiga sebagai pengantar juga sudah jelas beban dan tanggung jawabnya.
"Setiap pengeluaran beras dari gudang ada dokumen serah terima barang yang menyebutkan beras diterima dalam kondisi baik, dan selanjutnya penyaluran beras tersebut menjadi tanggung jawab pihak transporter. Memang dalam proses pengangkutan terbuka kemungkinan terjadi gangguan-gangguan cuaca seperti hujan,kemasan pecah dan lainnya," kata Iqbal.
Sebelumnya, warga menemukan beras bansos Presiden ditimbun di Kampung Serab, Sukmajaya, Depok. Timbunan itu terungkap usai ahli waris pemilik lahan melakukan penggalian dengan alat berat
Dalam foto-foto yang beredar, kondisi beras-beras itu tampak sudah rusak. Beras itu kemungkinan telah ditimbun dalam waktu lama.
Polisi bakal mendalami ada atau tidaknya unsur pidana dalam kasus temuan beras bansos itu. Hari ini, Polres Metro Depok menjadwalkan pemeriksaan terhadap tiga pihak yakni Bulog, JNE, dan Kementerian Sosial.
"Langkah kepolisian tentu membuat administrasi penyelidikan terhadap kasus ini, apabila ditemukan unsur unsur pelanggaran pidana atau korupsi di dalam akan berproses lebih lanjut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan. [tum]